Bagaimana Sistem Penilaian Akademik di Rekrutmen POLRI?

Banyak calon peserta seleksi CASIS POLRI yang fokus belajar dan berlatih soal, tetapi melupakan satu hal penting: memahami bagaimana sistem penilaian dalam tes akademik itu sendiri. Padahal, strategi pengerjaan soal sangat dipengaruhi oleh cara skor dihitung dan bagaimana nilai akhir peserta ditentukan.

Tes akademik POLRI tidak hanya mengukur seberapa banyak soal yang bisa dijawab dengan benar, tetapi juga mengandalkan kecepatan, ketepatan, dan manajemen waktu peserta. Karena menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), hasil ujian biasanya langsung keluar dan transparan. Namun, tidak semua peserta tahu bagaimana nilai itu dihitung, berapa nilai minimum kelulusan (passing grade), dan apa yang bisa membuat skor mereka lebih unggul dari pesaing lainnya.

Artikel ini akan membahas sistem penilaian dalam tes akademik CASIS POLRI secara ringkas namun mendalam. Tujuannya adalah agar kamu tidak hanya belajar keras, tapi juga belajar cerdas dengan memahami cara kerja penilaian sejak awal.

A. Jenis Tes Akademik dalam Seleksi CASIS POLRI

Tes akademik dalam seleksi calon anggota POLRI dirancang untuk mengukur kemampuan dasar intelektual para peserta. Materi yang diujikan tidak diambil dari kurikulum tingkat tinggi, tetapi merupakan gabungan dari pelajaran umum yang telah diajarkan sejak SMP hingga SMA. Meski terlihat sederhana, soal-soal dalam tes ini seringkali menjebak dan membutuhkan ketelitian tinggi.

1. Mata Pelajaran yang Diujikan

Secara umum, berikut adalah empat bidang utama yang diujikan dalam tes akademik CASIS POLRI:

  • Matematika Dasar
    Materi mencakup operasi bilangan, perbandingan, persentase, logika matematika, hingga soal cerita sederhana yang memerlukan pemahaman konsep dasar.
  • Bahasa Indonesia
    Menguji kemampuan memahami bacaan, menentukan ide pokok, tata bahasa, kalimat efektif, serta sinonim dan antonim. Tujuannya adalah memastikan peserta mampu berpikir logis dan memahami informasi dengan baik.
  • Wawasan Kebangsaan
    Materi ini meliputi Pancasila, UUD 1945, sejarah nasional, sistem pemerintahan Indonesia, serta semangat kebangsaan dan ke-Indonesiaan.
  • Pengetahuan Umum
    Soal bisa mencakup geografi, isu-isu sosial terkini, teknologi, kebudayaan Indonesia, dan informasi aktual yang sedang berkembang di masyarakat.

Setiap materi di atas memiliki jumlah soal yang seimbang, meskipun bisa berbeda tergantung kebijakan masing-masing panitia daerah atau jalur (Bintara atau Akpol).

2. Format Ujian Berbasis CAT

Tes akademik POLRI menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), di mana peserta mengerjakan soal langsung melalui komputer. Sistem ini dirancang untuk:

  • Menghindari kecurangan atau manipulasi nilai
  • Memastikan waktu pengerjaan yang adil untuk semua peserta
  • Memberikan hasil ujian secara cepat dan transparan

Dalam sistem ini, peserta menjawab soal dengan mengklik salah satu pilihan jawaban. Waktu pengerjaan terbatas, sehingga dibutuhkan strategi dan kesiapan mental agar semua soal bisa dikerjakan tepat waktu.

B. Bagaimana Skor Dihitung dalam Tes Akademik POLRI

Salah satu keunggulan sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam seleksi POLRI adalah proses penilaian yang cepat, transparan, dan objektif. Namun, meskipun hasil nilai biasanya langsung muncul setelah peserta menyelesaikan tes, tidak semua orang benar-benar paham bagaimana skor tersebut dihitung.

Secara umum, sistem penilaian tes akademik CASIS POLRI bekerja dengan mengakumulasi jumlah jawaban benar dari seluruh soal yang dikerjakan. Setiap jawaban yang benar akan diberi poin, sementara jawaban salah atau tidak dijawab tidak mengurangi nilai sama sekali.

Contoh sederhana:

Jika terdapat 100 soal, dan setiap soal memiliki bobot 1 poin:

  • 80 soal dijawab benar = skor 80
  • 20 soal salah atau kosong = skor tidak terpengaruh
  • Skor akhir = 80 dari 100 poin maksimal

Namun dalam praktiknya, bobot poin bisa berbeda tergantung panitia seleksi di wilayah masing-masing. Ada yang menggunakan bobot 5 atau 10 poin per soal. Yang pasti, hanya jawaban benar yang dihitung sebagai nilai.

Sistem ini mendorong peserta untuk menjawab semua soal, karena tidak ada sistem minus (negatif marking). Artinya, tidak ada risiko kehilangan nilai jika salah menjawab. Maka dari itu, lebih baik menebak daripada membiarkan soal kosong, terutama jika waktu hampir habis.

Passing Grade: Apa Itu dan Bagaimana Ditentukan

Passing grade adalah batas minimal nilai yang harus dicapai oleh peserta untuk dianggap lolos tes akademik. Nilai ini bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tergantung pada:

  • Jumlah peserta yang mendaftar
    Semakin banyak peserta, semakin tinggi tingkat kompetisi. Panitia bisa menaikkan ambang batas nilai kelulusan untuk menyaring hanya peserta terbaik.
  • Kuota atau kebutuhan jumlah calon anggota POLRI
    Jika kuota terbatas, passing grade akan disesuaikan agar hanya yang memiliki nilai tertinggi yang lolos.
  • Tingkat kesulitan soal pada tahun tersebut
    Pada tahun-tahun tertentu, soal bisa lebih sulit dari biasanya. Panitia dapat menyesuaikan passing grade agar tetap proporsional.
  • Wilayah atau tingkat persaingan di daerah
    Misalnya, wilayah padat seperti Jawa Barat atau Sumatera Utara sering memiliki jumlah pendaftar lebih besar daripada wilayah lain, sehingga passing grade bisa lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa passing grade tidak selalu diumumkan secara terbuka, namun peserta bisa memperkirakan kisarannya dari informasi tahun-tahun sebelumnya dan dari hasil tryout. Sebagai acuan, skor aman untuk tes akademik Bintara biasanya di atas 70–75 persen, sedangkan untuk Akpol bisa lebih tinggi lagi, bahkan hingga 80 persen atau lebih.

Dengan memahami cara kerja penilaian dan standar kelulusan ini, kamu bisa lebih fokus menyusun strategi belajar dan latihan, agar hasilnya benar-benar maksimal dan sesuai target.

C. Perbedaan Penilaian di Jalur Bintara dan Akpol

Meskipun tes akademik untuk jalur Bintara dan Akpol POLRI sama-sama menguji kemampuan dasar, sistem penilaiannya memiliki beberapa perbedaan yang perlu kamu pahami sejak awal.

1. Tingkat Kesulitan Soal

  • Pada jalur Akpol, soal-soal cenderung lebih kompleks dan menguji kemampuan berpikir logis serta analitis secara lebih mendalam.
  • Jalur Bintara umumnya menyajikan soal yang lebih sederhana, tetapi tetap memerlukan ketelitian dan pemahaman dasar yang kuat.

2. Bobot Penilaian

  • Tes akademik pada seleksi Akpol memiliki bobot nilai yang jauh lebih besar terhadap kelulusan keseluruhan, karena jalur ini mencetak perwira.
  • Pada Bintara, meskipun penting, nilai akademik hanya menjadi salah satu dari banyak komponen yang dinilai (seperti jasmani, psikologi, dan kesehatan).

3. Standar Passing Grade

  • Akpol memiliki passing grade lebih tinggi dan seleksi jauh lebih ketat karena kuota terbatas dan banyaknya peminat.
  • Bintara lebih terbuka, namun persaingan tetap tinggi dan nilai akademik harus cukup kuat agar tidak tergeser peserta lain.

Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa mengukur tantangan yang akan dihadapi dan menyesuaikan target latihanmu sesuai jalur yang dituju.

Tips agar Skor Akademik Melewati Passing Grade

Lolos passing grade bukan hanya soal menguasai materi, tapi juga tentang bagaimana kamu memanfaatkan waktu, menyusun strategi, dan menghindari kesalahan umum saat ujian. Berikut tips yang bisa kamu terapkan:

1. Fokus pada Soal yang Mudah dan Pasti Bisa

Jangan terpaku pada soal sulit. Selesaikan dulu soal-soal yang kamu kuasai agar poin terkumpul sejak awal.

2. Manfaatkan Seluruh Waktu yang Tersedia

Jangan terburu-buru menekan tombol selesai. Gunakan sisa waktu untuk memeriksa kembali jawaban dan mencoba soal yang sempat dilewati.

3. Jawab Semua Soal

Karena tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban salah, pastikan semua soal terisi, bahkan jika harus menebak di akhir.

4. Rutin Ikut Simulasi CAT Polri

Latihan simulasi akan membiasakan kamu menghadapi tekanan waktu, format soal, dan sistem ujian yang sebenarnya. Selain itu, kamu bisa melihat skor real-time sebagai bahan evaluasi.

5. Evaluasi dan Tingkatkan Skor dari Latihan

Setelah setiap latihan, catat skor dan identifikasi bagian yang masih lemah. Fokuskan belajar pada materi yang sering salah agar skor terus meningkat.

Dengan kombinasi latihan yang konsisten, pemahaman sistem penilaian, dan strategi saat ujian, kamu memiliki peluang lebih besar untuk melewati ambang batas nilai akademik.

Memahami sistem penilaian dalam tes akademik CASIS POLRI adalah langkah awal yang penting agar kamu tidak hanya belajar keras, tapi juga belajar cerdas. Dengan mengetahui bagaimana skor dihitung, bagaimana passing grade ditentukan, serta perbedaan antara jalur Bintara dan Akpol, kamu bisa menyusun strategi yang lebih tepat saat menghadapi ujian.

Ingat, jawaban benar adalah satu-satunya yang bernilai, dan tidak ada pengurangan untuk jawaban salah. Jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin, prioritaskan soal yang mudah, dan jangan biarkan soal kosong. Semakin kamu terbiasa dengan format CAT, semakin besar peluangmu untuk melampaui passing grade.

Mulailah latihan dari sekarang. Gunakan simulasi CAT Polri untuk mengukur kemampuanmu secara real-time dan tingkatkan skor dari satu sesi ke sesi berikutnya. Dengan persiapan yang matang, kamu bukan hanya layak ikut seleksi, tapi juga siap untuk lolos dan melangkah ke tahap berikutnya.

Tags :
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Categories

Latest Post